Penting untuk kita dipertanyakan, walaupun setiap kita telah mempunyai jawaban yang beragam. Keberagaman jawaban inilah yang menjadi magnet bagi kita untuk berkumpul serta membuat kesepakatan baru dan maju, sebaliknya keberagaman pula yang membuat kita semakin jauh sehingga perbedaan tak mungkin terelakkan.
Keberadaan IKAMTI sebagai rumah besar alumni MTI Pasir banyak yang mempertanyakan existensinya, bahkan ada juga yang meragukan keberadaannya? Dia ada tapi keberadaannya tidak diketahui, karena memang kontribusinya belum dirasakan, sebab apa dan karena apa, musyawarah bersamalah yang akan menjawabnya?
IKAMTI sebagai wadah bagi alumni MTI Pasir untuk berkontribusi bagi almamaternya belum berjalan secara maksimal. Sebenarnya MTI Pasir tidak kekurangan SDM, MTI Pasir telah banyak malahirkan alumni diberbagai aspek kehidupan mulai dari pendidik profesional, aktifis, pebisnis, dokter, politisi, akademisi, dll. Namun, kontribusinya pada almamater belum dirasakan oleh warga tarbiyah itu sendiri, entah karena terlalu sibuk dengan aktifitasnya atau memang karena loyalitas terhadap almamaternya yang kurang terbentuk selama menjadi santri dulu? Entahlah,,, mungkin ini bisa jadi masukan untuk kita musyawarahkan nanti.
MTI Pasir sudah berkiprah dalam dunia pendidikan mulai tahun 1937 sampai sekarang tentunya telah meluluskan ribuan alumni. Mari kita berandai-andai untuk kepastian, seandainya seribu atau lima ratus saja alumni yang berkontribusi aktif untuk membangun IKAMTI terutama MTI Pasir, berperan aktif sesuai dengan bidang kita masing-masing, saya yakin dan kita semua yakin bahwa almuni dan MTI Pasir akan menjadi sebuah lembaga pendidikan masa depan, setiap santri yang belajar di dalamnya akan mampu menatap masa depannya dengan baik dunia dan akhirat.
Ini akan terwujud jika alumni berada dalam ikatan satu hati, satu visi dan misi. Memulai kebersamaan dan menjaga kebersamaan, inilah tugas kita bersama agar kita tetap dianggap ada. Di sisi lain kita mengakui bahwa MTI Pasir secara history dan latar belakang berbeda dari MTI-MTI lain, walaupun demikian bukan berarti alumni tidak dapat berkontribusi memberikan ide untuk kemajuan MTI Pasir.
Mubes bukan untuk gaya-gayaan atau pamer-pameran aktifitas kita masing-masing apalagi untuk adu argumen. Mari kita jadikan pertemuan akbar ini untuk dua tujuan, IKAMTI dan MTI Pasir. Setelah sekian lama kita pergi dan telah menjadi orang-orang sukses di luar sana, sudah saatnya kita pulang ke rumah kita, merenovasi rumah kita, memperbaiki atap, dinding dan lantai yang bocor, agar kita bisa hidup tenang di hari tua.
Inilah barang kali sedikit ungkapan rasa dari ribuan rasa yang dirasakan oleh segenap alumni. Bahwa kita semua ingin pulang dan rindu rumah kita, siapapun nanti orang yang didahulukan dalam menahkodai IKAMTI tidaklah begitu penting yang paling penting adalah bisa memulangkan ide, gagasan dari segenap alumni untuk MTI yang lebih baik dan adanya IKAMTI bukan hanya sekedar nama.
Selamat mengikuti MUBES dengan tema “Melalui Semangat Persatuan kita Tingkatkan Peran Alumni untuk Akselerasi Pemberdayaan SDM yang Inovatif dan Satu Padu”.
Wallahu ‘alam.