Media Ta’dib kembali mengadakan pertemuan tatap muka setelah beberapa bulan terkendala oleh covid-19. Pertemuan pada siang hari, tanggal 2 juli 2020 ini bertujuan sebagai pelatihan Media Ta’dib bersama alumni di alam terbuka tepatnya Galanggang Awa, Lasi. Sebelumnya, ketika saat pandemi Covid-19 datang, sekolah pun dialihkan menjadi belajar di rumah. Sehingga kami pun, sedikit terbawa suasana rebahan; ‘kaum rebahan’ kata anak milenial.
Di siang hari yang agak mendung, materi pertama diawali tentang Keorganisasian. Alhamdulillah, kali ini hadir alumni MTI Pasia, Bp 2016 kak Naddya Zahratul Jannah (Mahasiswa IAIN Bukittinggi) memberikan motivasi kepada anggota Media Ta’dib untuk terus berjuang bersama Media Ta’dib, menjelaskan bagaimana dasar-dasar berorganisasi, memperjelas tujuan adanya Media Ta’dib, bahkan memperkukuh rasa kepemilikan kami terhadap Media Ta’dib. Kemudian dilanjutkan materi psikologi, yang menanyakan apa saja yang telah kawan-kawan berikan pada Media Ta’dib dan apa yang menjadi kendala kepenulisan selama masa pandemi ini berlangsung. Materi kedua ini, disampaikan oleh ibuk Annisa Ummul Husni, SH.i yang juga Guru MTI Pasia. Pada sesi selanjutnya, pembina Media Ta’dib, Ustadz Arifki Budia Warman, SH.i , MH memberikan arahan bagaimana cara menulis, baik itu menulis berita, opini, maupun cerpen. Arahan ini dijelaskan oleh Ustad Arifki, dimana beliau mengatakan “Sebelum menulis, kita harus memiliki dulu niat untuk menulis, selanjutnya kita cari motivasi kita menulis agar mudah untuk merangkai kata-kata dalam menulis. Setelah termotivasi, kita tulis apa yang kita sukai. Lantas, berikutnya kita harus memiliki kepekaan terhadap keadaan sekitar, sehingga kita dapat menulis dengan perasaan”. Bukan hanya dengan materi saja, beliau juga meminta kami mempraktekkan apa yang kami dengar tadi. Di akhir sesi, juga hadir seorang guru MTI Canduang Ibuk Dr. Etri Wahyuni, M. Pd yang mana beliau istri dari Ustadz Rahmat Nurdin, M. Pd untuk bertemu dengan anggota Media Ta’dib dan memberikan beberapa nasehat supaya Media Ta’dib mampu melalui setiap badai yang datang di masa awal terbentuknya Media Ta’dib ini. Beliau juga membagikan cerita-cerita perintisan salah satu organisasi yang bergerak di bidang jurnalistik yang ikut beliau pelopori di masa awal pendiriannya, yaitu Justic, di MTI Canduang. Dikarenakan sudah pukul 18.15 pelatihan ini ditutup oleh moderator, Ustad Sidiq. Sebelum pulang ke tempat masing-masing kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama, sebagai tanda bukti bahwa Media Ta’dib melakukan pelatihan.
Kami selaku anggota Media Ta’dib sangat berterima kasih kepada pembina Media Ta’dib yang masih memberikan arahan dan nutrisi untuk Media Ta’dib, serta Alumni MTI Pasia yang selalu mendukung kegiatan adik-adiknya ini. Tak lupa juga terima kasih kami kepada Buk Dr. Etri Wahyuni, M. Pd yang berkenan hadir memberikan ilmunya kepada kami. Sebab, begitu besar rasa semangat dan kepercayaan yang diberikan kepada kami, selaku anggota Media Ta’dib.
Sebagai penutup kisah, salah satu tips menulis yang diberikan oleh pembina Media Ta’dib, Ust Arifki Budia Warman, SH.i, MH adalah menulis dalam keadaan patah hati, karena kata beliau “belum bagus hasil tulisanmu, jika belum patah hati”. Pimpinan Redaksi Media Ta’dib, Aisya juga ikut menambahi “ini suasana yang pas, kopi, hujan, dan patah hati.
Hormat Penulis, Zahara Nadila.