MANAIKKAN PUSARO BUYA

Berita Sekolah Kolom Buya

Masih berbicara perihal Buya kita; Buya H. Awis Karni Husin, tidak lama ini keluarga Buya serta pesukuan ibu, dan saudara-saudara yang ada di Panca, Ampek Angkek Alhamdulillah sudah manaiakkan batu atau pemasangan batu hal ini mengingatkan kita kepada menaiakkan pusaro pada hari ketiga.

Untuk proses pemasangan batu ini cukup panjang. Dimulai dari menukar sampai menambah tanah dengan tujuan agar tanah tidak turun saat diberi batu. Batu untuk pusara Buya pun dipesan dari Jawa oleh Buk Isra atas pilihan dan saran dari Ustadz Dulyamani Lc, M. Pd. pemasangan batu tidak ada yang khusus dan ini tetap dikerjakan oleh tukang kurang lebih selama Sembilan hari.

Pemasangan batu ini merupakan inisiatif dari Ustadz Ul beserta keluarga Buya. Dengan pertimbangan lokasi dan keadaan makam Buya maka dapat hasil bahwa batu harus lebih tinggi dari biasanya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti terinjak oleh anak sekolah tanpa disengaja.

Batu yang dibuat tinggi ini terinspirasi dari salah satu makam orang siak yang ada di Jawa yang pernah dikunjungi oleh Ustadz Ul sendiri.

Untuk biaya pemasangan ini tidak ada neko-neko antara keluarga Buya dengan tukang. Tukang yang mengerjakan biasa dipanggil Da Met pun tidak meminta banyak. Bisa dilihat dari cerita Ustadz Ul bahwa beliau sudah bekerja dengan Buya Awis kurang lebih 14 tahun lamanya. Kehilangan yang mendalam pun Da Met juga sangat merasakan.

“Bara pun Da Ul agiah awak tarimo, awak ndak ka mamintak untuak Ustadz Awis doh.” Tutur Da Met saat ditanya soal biaya oleh Ustadz Ul.”

setelah pemasangan batu selesai orang pertama yang mengunjungi makam beliau adalah Buk Neng istri beliau sendiri. Dan target ustadz Ul dan keluarga setelah pemasangan batu ini adalah membuat pagar.

Yuk Bagikan